Kediri – Perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah di Indonesia penuh dengan pengorbanan hingga nyawapun dipertaruhkan demi mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang jasa para pahlawan tersebut, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1945 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Penetapan tersebut merujuk pada peristiwa sejarah terjadinya pertempuran Surabaya 10 November 1945, salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Indonesia dalam mengusir penjajah.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2024, Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kota Kediri, Jawa Timur menggelar acara gowes bersama, Minggu (10/11).
Pengasuh Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto mengatakan acara yang bertema “Gowes Bahagia” ini digelar dalam rangka memperingati dan meneladani perjuangan para pahlawan Indonesia.
“Acara ini bertujuan untuk memperingati jasa para pahlawan, dan tidak kalah penting adalah kita bisa mengambil hikmah dari perjuangan tersebut, yaitu adanya kerukunan kekompakan dan kerja sama yang baik, dan semangat juang yang harus kita warisi,” kata Sunarto.
Sunarto juga mengapresiasi partisipasi dan antusiasme peserta. Ia berharap dengan kegiatan gowes bersama ini, kesehatan tubuh peserta senantiasa dapat terjaga untuk mendukung aktivitas kerja maupun beribadah.
Kabag Kesra Kota Kediri Ahmad Jainudin mewakili Pj Wali Kota Kediri dalam sambutannya mengatakan, Pemkot Kediri mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang digelar Ponpes Wali Barokah. Salah satunya yakni pada akhir Oktober lalu, Ponpes Wali Barokah berhasil meraih juara terbaik ke-3 lomba Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat Jawa Timur (IKI PESAT Jatim) tahun 2024 yang diselenggarakan Pemprov Jatim.
Selain itu menurut Ahmad, LDII khususnya Ponpes Wali Barokah ikut berkontribusi menjadikan Kediri masuk 7 besar Kota Toleran berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) 2023 dari Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Setara Institute yang dirilis (30/01) lalu.
“Tanpa dukungan semua pihak, Pemkot Kediri tidak akan berarti atau mencapai prestasi yang membanggakan seperti sekarang ini,” kata Ahmad.
Ahmad menegaskan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan LDII di lintas sektor, mulai tingkat kecamatan maupun kota. Kolaborasi tersebut diharapkan terus berlanjut ke langkah konkrit salah satunya menjalankan fungsi pesantren sesuai amanat Undang-undang nomor 18 tahun 2019 yaitu Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat.
Berbagai kalangan ikut serta dalam acara gowes bersama tersebut. Para pegawai Pemkot, instansi terkait seperti jajaran Forkopimda Kota Kediri, TNI-Polri, OPD, Kemenag, FKUB, Perbankan, KNPI, NU, Muhammadiyah, LDII, LVRI, klub sepeda di Kota dan Kabupaten Kediri, Forkopimcam, Ketua RT RW Kelurahan Burengan dan Banjaran, serta para warga dan santri pondok.