Jakarta – HKN adalah singkatan dari Hari Kesehatan Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November. Peringatan HKN bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan pemahaman mereka akan pentingnya hidup sehat.
HKN pertama kali diperingati pada tahun 1964, berawal dari upaya pemberantasan penyakit malaria yang mewabah di Indonesia pada era 1950-an. Setiap tahunnya, HKN mengusung tema yang berbeda-beda, serta kegiatan yang beragam.
Bertepatan dengan Peringatan HKN ke-60 dan sebagai bagian dari “8 Program Prioritas Jangka Panjang LDII”, DPP LDII mendorong masyarakat untuk menggunakan tanaman herbal sebagai solusi pertolongan pertama dalam menjaga kesehatan.
Ketua DPP LDII, Rubiyo menekankan pentingnya kemandirian dalam merawat kesehatan secara alami, “Dengan mendorong penggunaan tanaman herbal sebagai langkah pertama sebelum berobat ke dokter, kami berharap masyarakat dapat lebih mandiri dalam merawat kesehatannya,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, tanaman herbal relatif mudah dibudidayakan. Untuk kebutuhan mandiri biaya serta lahan yang dibutuhkan untuk budidaya tanaman herbal terbilang murah. Oleh karena itu LDII mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai area untuk menanam tanaman herbal, “Seperti jahe, kunyit, adas, seledri, dan sereh,” ungkapnya.
Cara ini, dapat menjadi solusi pertolongan pertama yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan ringan, “Seperti masuk angin, batuk, atau sakit perut, tanpa harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan,” lanjutnya.
Profesor Riset Tanaman Perkebunan Organisasi Riset Pertanian dan Pangan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut berharap pemanfaatan tanaman herbal menjadi salah satu langkah penting, dalam membangun sumberdaya manusia yang profesional dan religius untuk menyokong visi Indonesia Emas 2045.
“Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk belajar, bekerja, dan berkarya secara optimal. Jika kesehatan masyarakat baik, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia akan meningkat, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa secara keseluruhan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rubiyo berpandangan, masyarakat yang sehat dan mandiri akan lebih siap menghadapi tantangan dan lebih mampu berkontribusi secara maksimal bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045, “Dengan generasi yang sehat secara fisik dan mental, kita bisa menciptakan sumber daya manusia unggul yang memiliki daya saing tinggi, serta semangat gotong-royong yang kuat dalam membangun negeri,” tutupnya.
Selain pemanfaatan tanaman herbal, DPP LDII mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat yaitu dengan konsumsi makanan bergizi seimbang. Hal tersebut ditekankan oleh Muslim Tadjuddin Chalid, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII. Konsumsi makanan bergizi seimbang tersebut tentunya dengan memperhatikan asupan sayur, buah, serta porsi makan yang tepat.
“Hindari makanan yang digoreng dan batasi konsumsi gula serta garam,” kata Muslim, yang berprofesi sebagai dokter spesialis anestesi itu.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari dan memastikan waktu tidur malam cukup, yaitu antara 7-8 jam. Selain itu, pengelolaan stres sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. “Kita harus dapat mengelola stres dengan baik melalui kegiatan yang menyenangkan, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi, serta memastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi dengan minum air putih 6-8 gelas sehari,” tambahnya.
Menurutnya Muslim dengan penerapan pola hidup sehat tak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada kesejahteraan mental dan emosional. Dengan menerapkan gaya hidup sehat tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup, “di mana tubuh yang sehat memungkinkan seseorang menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah, serta meningkatkan rasa kebahagiaan dan kepuasan,” lanjutnya.
Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional yang bertema “Gerak Bersama, Sehat Bersama,” ini ia mendorong masyarakat mengadopsi pola hidup sehat dan aktif bergerak, beberapa langkah praktis dapat dilakukan. Salah satunya adalah mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang mendorong masyarakat melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan bergizi, serta menjaga kebersihan lingkungan, “Gerakan ini adalah upaya bersama untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Muslim.
Selain itu, mengajak keluarga dan teman untuk berpartisipasi dapat memberikan dukungan sosial yang kuat, sehingga membuat masyarakat lebih semangat dan konsisten dalam menjalani gaya hidup sehat,” tutupnya.
Melalui Hari Kesehatan Nasional ini, LDII menegaskan bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama yang bisa dicapai melalui upaya kolektif dan berkelanjutan. LDII mendorong penggunaan tanaman herbal serta penerapan pola hidup sehat, sebagai cara untuk mendukung terbentuknya SDM yang profesional religius dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.